Aksi Salah Satu Suporter |
Sudah dua hari sebelum
pertandingan berlangsung, saya sudah minta tolong ke banyak orang untuk
mencarikan tiket. Tapi itu semua tidak membuahkan hasil. Tiket belum ada di
tangan sampai hari H pertandingan. Terpaksa nanti harus berjuang berdesakan mengantri
di tiket box.
Dihinggapi bayang-bayang akan
habisnya tiket di stadion Manahan, semangat untuk menyaksikan pertandingan
secara langsung tetap membara. Dua buah syal
(Pasoepati dan Indonesia), topi tanduk kopyah, dan kaos Pasoepati terkumpul jadi satu. Setelah
memasukkan semua atribut ke dalam sebuah tas, berangkatlah diri ini ke stadion
Manahan ditemani adikku (Bakhtiar Rahmad Yunianto.red). Selama perjalanan sudah
banyak rombongan Pasoepati dari Wonogiri dan Sukoharjo. Firasat kehabisan tiket
pun semakin menjadi. Tak apalah, “ora oleh tiket, penting iso mlebu stadion”
ucapku dalam hati. Tercatat dua pertandingan besar saya masuk tanpa tiket. Yang
pertama Final Liga Indonesia antara PSIS
Semarang melawan Persik Kediri , yang kedua Final Piala Indonesia antara Arema
Indonesia berhadapan dengan Sriwijaya FC. Bukan saya sengaja, tapi lebih karena
tiket sangat sulit untuk didapat.