Aksi Salah Satu Suporter |
Sudah dua hari sebelum
pertandingan berlangsung, saya sudah minta tolong ke banyak orang untuk
mencarikan tiket. Tapi itu semua tidak membuahkan hasil. Tiket belum ada di
tangan sampai hari H pertandingan. Terpaksa nanti harus berjuang berdesakan mengantri
di tiket box.
Dihinggapi bayang-bayang akan
habisnya tiket di stadion Manahan, semangat untuk menyaksikan pertandingan
secara langsung tetap membara. Dua buah syal
(Pasoepati dan Indonesia), topi tanduk kopyah, dan kaos Pasoepati terkumpul jadi satu. Setelah
memasukkan semua atribut ke dalam sebuah tas, berangkatlah diri ini ke stadion
Manahan ditemani adikku (Bakhtiar Rahmad Yunianto.red). Selama perjalanan sudah
banyak rombongan Pasoepati dari Wonogiri dan Sukoharjo. Firasat kehabisan tiket
pun semakin menjadi. Tak apalah, “ora oleh tiket, penting iso mlebu stadion”
ucapku dalam hati. Tercatat dua pertandingan besar saya masuk tanpa tiket. Yang
pertama Final Liga Indonesia antara PSIS
Semarang melawan Persik Kediri , yang kedua Final Piala Indonesia antara Arema
Indonesia berhadapan dengan Sriwijaya FC. Bukan saya sengaja, tapi lebih karena
tiket sangat sulit untuk didapat.
Suasana Manahan |
Perjalanan akhirnya sampai juga
di stadion Manahan, stadion kebanggan wong Solo. Didominasi oleh Pasoepati,
Manahan sore itu bak lautan merah. Walau tak sedikit juga supporter bewarna
lain seperti Aremania, Slemania, The Jak, dll. Proses pencarian tiket pun
berlanjut. Tiket box tribun selatan sudah tutup. Saya pun berjalan mengelilingi
Manahan, siapa tahu ada calo dengan harga tiket murah. Tiket tak kunjung saya
dapatkan. Di calo tiket mencapai seratus ribu rupiah, padahal saya paling anti
membayar calo dengan harga tinggi. Di tribun timur, tiket box masih buka.
Tetapi antriannya sangat panjang, tak kalah panjangnya dengan kereta Argo Lawu.
Saya dan adik saya pun memutuskan untuk istirahat sejenak.
Tak Hanya Pasoepati |
Enak-enak istirahat, masjid pun
sudah menghidupkan sound systemnya, pertanda adzan akan segera berkumandang.
Saya akhirnya memutuskan untuk berbuka terlebih dahulu. Di pikiran saya
terbersit “buko neng sriwedari wae, sopo ngerti enek tiket turahan”. Honda Win
langsung saya arahkan ke stadion Sriwedari, tempat pemesanan dan penukaran
tiket. Berbukalah saya dan adik di sebuah angkringan di dalam stadion
Sriwedari. Sambil menikmati sebungkus nasi kucing dan segelas es teh, masih
tampak mengular orang-orang yang akan menukarkan tiketnya. Dengan penuh harap
saya menunggu semoga masih ada tiket sisa.
Selesai berbuka saya mendekati tempat penukaran tiket.
“Mas beli
tiketnya”, pinta saya kepada seorang petugas loket sambil menyerahkan uang Rp
25.000.
“Tiket box di
Manahan, Mas. Kami hanya melayani penukaran”, jawab petugas itu.
“Di Manahan
dah habis, Mas” jawab saya lagi.
“Nggak bisa,
Mas.. Disini cuma buat penukaran.”,jawab petugas lagi dengan nada yang agak tinggi.
Sesuatu yang Paling Diburu |
Diri ini hampir putus asa. Ku
putuskan untuk sholat maghrib dulu di musholla stadion Sriwedari. Banyak orang
yang kutemui saat itu. Tetapi, saat saya Tanya apakah mempunyai tiket sisa,
mereka semua menjawab tidak. Sholat
maghrib pun selesai, tapi keinginan untuk menyaksikan pertandingan tetap
menggebu. Saya mencoba kembali lagi ke tempat penukaran tiket, siapa tahu tiket
masih sisa dan petugas berbaik hati. Ternyata petugas pun tetap tidak merubah
pikirannya. Mereka tidak mau menjual tiketnya. Akan tetapi mereka menyarankan
saya untuk mendatangi ruang LOC (Local Organizing Comitte). Disinilah keberuntungan berpihak
kepada saya. Saat mau memasuki ruang LOC, ada seorang bapak yang membawa
sejumlah tiket.
Saat saya
melihatnya,tiba-tiba bapak tersebut bilang,”Opo, Mas..?? Tiket..??”.
“Nggih, Pak..”
sontak saya jawab.
“Nyoh…. Selawe
ewu yo..!!” jawab bapak itu sambil memberikan selembar tiket.
“Nggih, Pak”
jawab saya sambil tersenyum lembar dan memberikan sejumlah uang.
Tiket sudah ditangan. Hati ini riangnya
bukan main. Tapi laparnya perut ini juga tidak bisa diajak kompromi. Perjalanan
pun dilanjutkan menuju angkringan di wilayah Tipes untuk berbuka sesi kedua. Enaknya
berbuka membuat semuanya tidak terasa. Tiba-tiba waktu menunjukkan pukul 18.45.
Adzan Isya’ berkumandang. Seperti biasa, masjid KotaBarat menjadi langganan
tempat sholat sebelum mendukung tim kesayangan.
--------------
Sang Merah Putih Berkibar Bersama |
Setelah imam mengakhiri sholat
witirnya, jam dinding kala itu menunjukkan pukul delapan lebih sepuluh. Segera
ku bergegas keluar masjid, untuk memakai semua atribut. Motor pun langsung ku
kebut menuju Manahan. Sesampai di Manahan, mobil dan motor sudah meluber hingga
keluar kompleks Stadion. Penonton yang
tidak kebagian tiket juga sudah memadati 3 layar lebar yang sudah disediakan
panitia. Motor segera saya parkir dan langsung bergegas menuju tribun selatan
(Curva Sud). Setibanya di tribun sudah siap mas Gugun Gondrong memimpin aksi
5000 supporter di curva sud. Pesta kembang api di Manahan waktu itupun tak
berbeda jauh kala perayaan tahun baru.
Laporan pertandingan (versi Goal.com )Sempat tampil buruk di babak pertama, timnas senior akhirnya memetik kemenangan telak 4-1 atas Palestina dalam pertandingan uji coba di Stadion Manahan Solo, Senin (22/8) malam WIB.
Timnas senior yang mendapat dukungan dari puluhan ribu penonton bermain kurang meyakinkan sepanjang babak pertama. Organisasi permainan yang tak bagus, dan kesalahan sendiri beberapa kali diperlihatkan pemain.Selepas menit ke-15, permainan Indonesia mulai membaik. Peluang pun diperoleh tim Merah Putih pada menit ke-18 melalui Bambang Pamungkas. Namun sepakannya belum menemui sasaran. Begitu juga dengan peluang Cristian Gonzales pada menit ke-23.
Mendapat tekanan berturut-turut, Palestina mulai memberikan respon. Sejumlah serangan balik yang dibangun tim tamu mampu memberikan ancam berarti bagi barisan belakang Indonesia.
Pada menit ke-25, Fahed Attal menyambut umpan tarik yang dilepaskan rekan satu timnya, namun tendangannya belum menemui sasaran. Di menit ke-38, giliran Haytam Theeb memperoleh peluang, tapi dapat diamankan Markus Haris Maulana. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua, Palestina langsung melakukan gebrakan. Upaya tim tamu membuahkan hasil ketika laga berjalan empat menit. Umpan terobosan dari lapangan tengah disambut Sulaiman Obaid yang lolos dari perangkap off-side untuk menaklukkan Markus.
Dengan modal kemenangan ini, semoga Timnas membawa hadiah lebaran berupa poin saat kembali ke tanah air. Walau uji coba selanjutnya Timnas kalah 0-1 dari Yordania. Bukanlah hal yang mustahil menahan imbang tim sekelas Iran. Tetaplah terbang tinggi Garudaku, Pasoepati neng mburimu......
Kebobolan satu gol, pemain timnas senior tersengat. Organisasi permainan tim besutan Wim Rijsbergen itu mulai membaik, dan memberikan ancaman berbahaya bagi pertahanan Palestina.
Pergerakan Gonzales di depan kotak penalti terpaksa harus dihentikan pemain belakang Palestina pada menit ke-64. Wasit kemudian memberikan hadiah tendangan bebas yang dieksekusi Gonzales. Tendangan Gonzales masih bisa diblok kiper Mohammed Shbair, tapi langsung disambut tandukan Hariono.
Puluhan ribu penonton langsung bersorak menyambut gol Hariono. Namun gelandang Persib Bandung ini terpaksa ditarik keluar akibat mengalami cedera di bagian kepalanya terkena tendangan pemain Palestina saat mencetak gol.
Selang enam menit kemudian, Gonzales berhasil membalikkan keadaan menjadi keunggulan 2-1. Umpan silang M Ridwan dari sektor kanan pertahanan Palestina diselesaikan dengan baik oleh Gonzales.
Striker Persib Bandung itu menjadi momok bagi barisan pertahanan Palestina. Pada menit ke-78, Gonzales memberikan umpan kepada Bambang Pamungkas yang mampu dieksekusi dengan sempurna oleh ujung tombak Persija Jakarta ini.
Tendangan keras kaki kiri Bambang dari luar kotak penalti makin memperbesar keunggulan tuan rumah pada menit ke-85, sehingga mengubah papan skor menjadi 4-1. Gol bermula dari bola liar hasil duel Gonzales dengan pemain belakang Palestina, dan bola langsung disambar Bambang.
Laga menyisakan lima menit, timnas senior masih melakukan tekanan ke pertahanan Palestina. Kendati demikian, papan skor tidak menunjukkan perubahan, sehingga laga ditutup dengan skor 4-1.
Lihat juga :
Galeri Foto Pertandingan "Indonesia vs Palestina"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar