Rabu, 19 Oktober 2011

RAYUAN-RAYUAN BERBAHAYA IKHWAN KE AKHWAT

01. Ukhti, ana mencintaimu karena Allah...

02. Ana jadikan anti sebagai adik angkat, mau kan?...

03. Anti cantik kalau pakai jilbab...

04. Jika di hatinya Ali terukir nama Fathimah, maka dihatiku terukir nama anti...
05. Ukhti, apakah engkau tulang rusukku yang bengkok?

06. Assalamu alaikum, anti sudah makan?

07. Anti sudah shalat malam belum? (sms jam 3 pagi)

08. Ukhti, boleh minta no hp? nanti ana kirimin sms tausiyah dech...

09. Subhanallah...ana kagum dengan kepribadian anti. Anti seperti Fathimah, Sumayyah dan Khansa.

10. Alangkah beruntungnya ikhwan yang akan mendapatkan anti kelak...Masya Allah...

11. Ukhti, pacaran adalah haram."Dan Janganlah kamu mendekati Zina". Maka itu, maukah anti ta'aruf dengan ana secara islami?

12. Ukhti, nanti kajian di sana datang ya? Ana juga datang...(ketemuan yuk!!)

13. Masya Allah, ilmu anti sangat luas, maukah membantu ana untuk selalu memberikan nasihat ke ana?

14. Maukah ukhti jadi admin group ana? Biar anti bisa menemani ana menghandle group ini.

15. Ukhti, kalau ada apa2 ttg masalah agama yang ant tidak tahu, tanyakan ke ana ya? Insya Allah ana akan bantu.

16. Ukhti, ana masih awam, ilmu ana sedikit, ana mohon ukhti membimbing dan mendakwahi ana selalu.

17. Ukhti, halalkan ana...jangan sampai ana putus asa jika ukhti menolak ana...

18. Anti sudah ana anggap sebagai adik ana sendiri, jadi jangan ragu2 jika membutuhkan sesuatu ke ana...

19. Ukhti sudah hafal berapa juz? Bolehkah ana mendengar bacaan ukhti?

20. Afwan ukhti...ana kesulitan jika bertemu secara langsung. Maukah kita tukeran foto saja? Tapi ukhti duluan ya?

21. Ukhti, abang anti adalah teman akrab ana, semoga dengan anti bisa akrab...

22. Malam ini bintang berkurang satu...karena yang satunya sedang bersama ana sekarang...

23. Anti tau ngga kalau kedua orangtua anti itu pencuri? Mereka telah mencuri bintang yang paling indah di langit, dan menaruhnya di mata anti...

24. Anti selalu bikin ana takut. Pertama bertemu, ana takut bicara kepada anti. Pertama bicara, ana takut nanti suka pada anti. Pas suka, ana takut nanti jatuh cinta pada anti.
Udah jatuh cinta, ana takut kehilangan anti...

25. Tadi malam ana kirim bidadari untuk menjaga tidur anti. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?

26. Ana tercipta hanya untuk menjadi suami anti...

27. Ana bersedia menjadi lilin, Membakar diri ana untuk menerangi diri anti...

28. dll (menunggu update terbaru)


Berhati-hatilah para akhwat dari rayuan maut ini... Ingat, serigala tak kenal setia!!!

Ket: Rayuan ini bisa berlaku sebaliknya -akhwat ke ikhwan- (ikhwan juga perlu berhati2).


UNTUKMU IKHWAN

Ikhwan.. Oh Ikhwan...

Bismillah.....

Parasmu sungguh rupawan
Sikapmu begitu sopan.
Bikin ukhti pada kagak bisa jaga pandangan.
Tiba-tiba kau bilang cinta padanya wan.
Kau bilang ingin ta'arufan.

Tapi kenapa kau tak bisa menjaga izzah wan.?
Ta'aruf kok sering sms dan telphonan?
Bukan nanyain hal yang darurat malah becanda gak karuan.
Malah bilang sayang sampe mesra kaya udah halal aja Wan.

Ikhwan oh Ikhwan..
Di ingatkan malah mengeluarkan jurus seribu alasan.
Katanya cuma lewat telphone gak nyampe sentuhan.
Obrolannya pun yang sopan-sopan.
Dalam Islam pun tak ada dalil yang menyatakan secara
langsung haramnya pacaran.
"Dan Janganlah kamu mendekati Zina"
itu gak cukup ya Wan.?

Ikhwan Oh Ikhwan...
Bahasa Arabmu pinter ciri anak pesantrenan.
Ilmu mu tak sedkit ya Wan.?
Tapi nafsu kau perturutkan,
ilmu jadi terlupakan.

Ikhwan oh Ikhwan...
Ingatlah Wan..
Wanita adalah fitnah terbesar untukmu.

Ukhti oh ukhti...
Jilbabnya indah bak bidadari.
Senyumnya manis menawan hati.
Bikin ikhwan gak bisa nahan diri.
Buat ngungkapin "ana uhibbuki ya ukhti.."

Tapi kenapa malumu tak bisa kau pertahankan ukhti.?
Ikhwan baru kenal langsung kau ladeni.
Terjerat rayuan ikhwan yang ngajak Ta'arufan.
Di mintai nomor telphone langsung kau berikan.
Di sms senengnya bukan kepalang.
Di telphone malah keenakan.

Ukhti.. oh Ukhti...
Sadarkah.? Dia belum menjadi kekasih halalmu.
Keberadaanya belum mendapat ridha dari Rabb-Mu.
Dia rajin menelponmu.
Apakah kau tak malu.?
Bukan padaku, tapi Pada Allah yang Maha Melihat.

Ukhti Oh Ukhti...
Pandai-pandailah menjaga izzah.
Hati ini adalah milik Allah.
Dan menjaga hati ini adalah amanah.

Duhai Ikhwan sejati..
Jika kau mencintaiku,
tak perlu mendekatiku,
tak perlu merayuku,
tak perlu mengucapkan kata-kata mesramu.
Simpan saja semua itu untuk
kekasih halalmu nanti.
Cukuplah kau mencintai-Nya
dengan sepenuh hati.
Karena dengan cinta-Nya pula aku akan mencintaimu karena-Nya.

Duhai akhwat sejati..
Tak usah terbuai dengan rasa cinta.
Tak perlu tergoda bila ada yang mendekat.
Tak perlu terlena dengan rayuannya.
Tak perlu terhanyut oleh kata-kata mesranya.
Jagalah hatimu untuk kekasih halalmu..
Cukuplah kita mencintai Allah dengan segenap hati.
Karena dengan Cinta-Nya pula kita akan di cintai oleh
Pangeran yang mencintai kita karena-Nya.


IKHWAN APA BAKWAN?!

Oh.... Ikhwan
Apa bedanya dengan si Marwan
Si Ali, Paijo atau si Iwan
Oh ternyata cuma sebutan

Oh.... Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman

Oh.... Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang
Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh.... Ikhwan
Nyarinya susah-susah gampang
Kadang di masjid, kampus or sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan :)

Oh.... Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh..... ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan... Ikhwan...
Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya' musuhan
(Gubrak...!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh.... dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :))

Oh.... Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?
Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)
Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari
pasangan


Sumber:

- sumber 1
- sumber 2
- sumber 3
- "IKHWAN APA BAKWAN", Penerbit Shafa Publika.


By: Komunitas ANTI JIL (Jaringan Ikhwan Lebay).

FB : Abu Fahd Negara Tauhid

1 komentar: