Minggu, 28 Agustus 2011

My Report "Indonesia vs Palestina"

Aksi Salah Satu Suporter
Sudah dua hari sebelum pertandingan berlangsung, saya sudah minta tolong ke banyak orang untuk mencarikan tiket. Tapi itu semua tidak membuahkan hasil. Tiket belum ada di tangan sampai hari H pertandingan. Terpaksa nanti harus berjuang berdesakan mengantri di tiket box.

Dihinggapi bayang-bayang akan habisnya tiket di stadion Manahan, semangat untuk menyaksikan pertandingan secara langsung tetap membara. Dua buah syal  (Pasoepati dan Indonesia), topi tanduk kopyah, dan  kaos Pasoepati terkumpul jadi satu. Setelah memasukkan semua atribut ke dalam sebuah tas, berangkatlah diri ini ke stadion Manahan ditemani adikku (Bakhtiar Rahmad Yunianto.red). Selama perjalanan sudah banyak rombongan Pasoepati dari Wonogiri dan Sukoharjo. Firasat kehabisan tiket pun semakin menjadi. Tak apalah, “ora oleh tiket, penting iso mlebu stadion” ucapku dalam hati. Tercatat dua pertandingan besar saya masuk tanpa tiket. Yang pertama  Final Liga Indonesia antara PSIS Semarang melawan Persik Kediri , yang kedua Final Piala Indonesia antara Arema Indonesia berhadapan dengan Sriwijaya FC. Bukan saya sengaja, tapi lebih karena tiket sangat sulit untuk didapat. 


Suasana Manahan
Perjalanan akhirnya sampai juga di stadion Manahan, stadion kebanggan wong Solo. Didominasi oleh Pasoepati, Manahan sore itu bak lautan merah. Walau tak sedikit juga supporter bewarna lain seperti Aremania, Slemania, The Jak, dll. Proses pencarian tiket pun berlanjut. Tiket box tribun selatan sudah tutup. Saya pun berjalan mengelilingi Manahan, siapa tahu ada calo dengan harga tiket murah. Tiket tak kunjung saya dapatkan. Di calo tiket mencapai seratus ribu rupiah, padahal saya paling anti membayar calo dengan harga tinggi. Di tribun timur, tiket box masih buka. Tetapi antriannya sangat panjang, tak kalah panjangnya dengan kereta Argo Lawu. Saya dan adik saya pun memutuskan untuk istirahat sejenak.

Tak Hanya Pasoepati
Enak-enak istirahat, masjid pun sudah menghidupkan sound systemnya, pertanda adzan akan segera berkumandang. Saya akhirnya memutuskan untuk berbuka terlebih dahulu. Di pikiran saya terbersit “buko neng sriwedari wae, sopo ngerti enek tiket turahan”. Honda Win langsung saya arahkan ke stadion Sriwedari, tempat pemesanan dan penukaran tiket. Berbukalah saya dan adik di sebuah angkringan di dalam stadion Sriwedari. Sambil menikmati sebungkus nasi kucing dan segelas es teh, masih tampak mengular orang-orang yang akan menukarkan tiketnya. Dengan penuh harap saya menunggu semoga masih ada tiket sisa.  Selesai berbuka saya mendekati tempat penukaran tiket.

“Mas beli tiketnya”, pinta saya kepada seorang petugas loket sambil menyerahkan uang Rp 25.000.
“Tiket box di Manahan, Mas. Kami hanya melayani penukaran”, jawab petugas itu.
“Di Manahan dah habis, Mas” jawab saya lagi.
“Nggak bisa, Mas.. Disini cuma buat penukaran.”,jawab petugas lagi dengan nada yang agak tinggi.

Sesuatu yang Paling Diburu
Diri ini hampir putus asa. Ku putuskan untuk sholat maghrib dulu di musholla stadion Sriwedari. Banyak orang yang kutemui saat itu. Tetapi, saat saya Tanya apakah mempunyai tiket sisa, mereka semua menjawab  tidak. Sholat maghrib pun selesai, tapi keinginan untuk menyaksikan pertandingan tetap menggebu. Saya mencoba kembali lagi ke tempat penukaran tiket, siapa tahu tiket masih sisa dan petugas berbaik hati. Ternyata petugas pun tetap tidak merubah pikirannya. Mereka tidak mau menjual tiketnya. Akan tetapi mereka menyarankan saya untuk mendatangi ruang LOC (Local Organizing  Comitte). Disinilah keberuntungan berpihak kepada saya. Saat mau memasuki ruang LOC, ada seorang bapak yang membawa sejumlah tiket.  

Saat saya melihatnya,tiba-tiba bapak tersebut bilang,”Opo, Mas..?? Tiket..??”.
“Nggih, Pak..” sontak saya jawab.
“Nyoh…. Selawe ewu yo..!!” jawab bapak itu sambil memberikan selembar tiket.
“Nggih, Pak” jawab saya sambil tersenyum lembar dan memberikan sejumlah uang.

Tiket sudah ditangan. Hati ini riangnya bukan main. Tapi laparnya perut ini juga tidak bisa diajak kompromi. Perjalanan pun dilanjutkan menuju angkringan di wilayah Tipes untuk berbuka sesi kedua. Enaknya berbuka membuat semuanya tidak terasa. Tiba-tiba waktu menunjukkan pukul 18.45. Adzan Isya’ berkumandang. Seperti biasa, masjid KotaBarat menjadi langganan tempat sholat sebelum mendukung tim kesayangan.

--------------
Sang Merah Putih Berkibar Bersama
Setelah imam mengakhiri sholat witirnya, jam dinding kala itu menunjukkan pukul delapan lebih sepuluh. Segera ku bergegas keluar masjid, untuk memakai semua atribut. Motor pun langsung ku kebut menuju Manahan. Sesampai di Manahan, mobil dan motor sudah meluber hingga keluar kompleks Stadion.  Penonton yang tidak kebagian tiket juga sudah memadati 3 layar lebar yang sudah disediakan panitia. Motor segera saya parkir dan langsung bergegas menuju tribun selatan (Curva Sud). Setibanya di tribun sudah siap mas Gugun Gondrong memimpin aksi 5000 supporter di curva sud. Pesta kembang api di Manahan waktu itupun tak berbeda jauh kala perayaan tahun baru.

Laporan pertandingan (versi Goal.com )
Sempat tampil buruk di babak pertama, timnas senior akhirnya memetik kemenangan telak 4-1 atas Palestina dalam pertandingan uji coba di Stadion Manahan Solo, Senin (22/8) malam WIB.

Timnas senior yang mendapat dukungan dari puluhan ribu penonton bermain kurang meyakinkan sepanjang babak pertama. Organisasi permainan yang tak bagus, dan kesalahan sendiri beberapa kali diperlihatkan pemain.
Selepas menit ke-15, permainan Indonesia mulai membaik. Peluang pun diperoleh tim Merah Putih pada menit ke-18 melalui Bambang Pamungkas. Namun sepakannya belum menemui sasaran. Begitu juga dengan peluang Cristian Gonzales pada menit ke-23.

Mendapat tekanan berturut-turut, Palestina mulai memberikan respon. Sejumlah serangan balik yang dibangun tim tamu mampu memberikan ancam berarti bagi barisan belakang Indonesia.

Pada menit ke-25, Fahed Attal menyambut umpan tarik yang dilepaskan rekan satu timnya, namun tendangannya belum menemui sasaran. Di menit ke-38, giliran Haytam Theeb memperoleh peluang, tapi dapat diamankan Markus Haris Maulana. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Palestina langsung melakukan gebrakan. Upaya tim tamu membuahkan hasil ketika laga berjalan empat menit. Umpan terobosan dari lapangan tengah disambut Sulaiman Obaid yang lolos dari perangkap off-side untuk menaklukkan Markus.

Kebobolan satu gol, pemain timnas senior tersengat. Organisasi permainan tim besutan Wim Rijsbergen itu mulai membaik, dan memberikan ancaman berbahaya bagi pertahanan Palestina.

Pergerakan Gonzales di depan kotak penalti terpaksa harus dihentikan pemain belakang Palestina pada menit ke-64. Wasit kemudian memberikan hadiah tendangan bebas yang dieksekusi Gonzales. Tendangan Gonzales masih bisa diblok kiper Mohammed Shbair, tapi langsung disambut tandukan Hariono.

Puluhan ribu penonton langsung bersorak menyambut gol Hariono. Namun gelandang Persib Bandung ini terpaksa ditarik keluar akibat mengalami cedera di bagian kepalanya terkena tendangan pemain Palestina saat mencetak gol.

Selang enam menit kemudian, Gonzales berhasil membalikkan keadaan menjadi keunggulan 2-1. Umpan silang M Ridwan dari sektor kanan pertahanan Palestina diselesaikan dengan baik oleh Gonzales.

Striker Persib Bandung itu menjadi momok bagi barisan pertahanan Palestina. Pada menit ke-78, Gonzales memberikan umpan kepada Bambang Pamungkas yang mampu dieksekusi dengan sempurna oleh ujung tombak Persija Jakarta ini.

Tendangan keras kaki kiri Bambang dari luar kotak penalti makin memperbesar keunggulan tuan rumah pada menit ke-85, sehingga mengubah papan skor menjadi 4-1. Gol bermula dari bola liar hasil duel Gonzales dengan pemain belakang Palestina, dan bola langsung disambar Bambang.

Laga menyisakan lima menit, timnas senior masih melakukan tekanan ke pertahanan Palestina. Kendati demikian, papan skor tidak menunjukkan perubahan, sehingga laga ditutup dengan skor 4-1.  
Dengan modal kemenangan ini, semoga Timnas membawa hadiah lebaran berupa poin saat kembali ke tanah air. Walau uji coba selanjutnya Timnas kalah 0-1 dari Yordania. Bukanlah hal yang mustahil menahan imbang tim sekelas Iran. Tetaplah terbang tinggi Garudaku, Pasoepati neng mburimu......

Lihat juga :
Galeri Foto Pertandingan "Indonesia vs Palestina"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar